![]() |
Hidup di lingkungan keluarga yang menerapkan aturan agama di atas aturan adat, sejak kecil aku sudah mengenal konsep 'dosa'. Yang kupahami dulu, dosa adalah berbohong, mengejek, marah, bertengkar, dan mencuri.
Lambat laun aku mulai memahami bahwa dosa adalah segala perbuatan yang hanya memberi dampak buruk entah kepada diriku, atau juga kepada orang-orang di sekelilingku. Karena perbuatan dosa pada dasarnya hanya membawa keburukan, dan yang lebih utama adalah perbuatan yang dibenci Allah, maka wajib bagi diriku untuk sebisa mungkin menghindari perbuatan dosa.
Menjadi manusia yang bebas dari dosa adalah impian masa kecilku. Dan kala itu aku hanya mengenal konsep 'dosa', tanpa mengetahui cita-cita syaitan; menjerumuskan manusia pada keburukan. Dan betapa giat syaitan dalam menggapai cita-cita tersebut.
Impian dari dua makhluk Allah. Dalam kasus ini, harus aku akui bahwa syaitan sedikit lebih unggul dariku. Semakin bertambah usiaku, dosaku pun ikut bertambah. Namun, aku mulai mengenal satu konsep yang tak kalah penting. Taubat.
Benar adanya bahwa Allah mengabulkan doa iblis untuk menangguhkan waktunya hingga hari kiamat, sehingga ia bisa menggoda dan menjerumuskan manusia kepada jalan keburukan. Namun, Allah Maha Baik, Allah memperkenalkan konsep taubat kepada manusia agar kita bersegera untuk bertaubat atau memohon ampun kepada Allah ketika kita melakukan kesalahan.
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(QS. An Nur: 31)"
Allah tau bahwa syaitan bersungguh-sungguh ketika ia mengatakan kepada Allah bahwa ia akan menjerumuskan anak cucu Adam as. Dan pastinya, Allah juga tau bahwa impian seorang anak 5 tahun untuk bersih dari dosa adalah sebuah utopia. Sehingga Allah menyerukan kepada umat manusia untuk memperbanyak taubat, memohon ampun kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai” (QS. At Tahrim: 8)
Aku pernah membaca sebuah tulisan, 'apabila hanya orang-orang yang bersih dari dosa yang boleh menyerukan kepada kebaikan, maka tak akan ada lagi orang di dunia ini yang menyeru kepada kebaikan. '
Sejatinya tak ada manusia yang bisa luput dari kesalahan dan dosa. Sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu hadis Rasulullah:
"Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat (HR. At-Tirmidzi)."
masyAllah luar biasa tulisannya
BalasHapusTerima kasih 🙏
Hapus👍
BalasHapus